Bakat diartikan sebagai potensi atau kemampuan khusus, faktor bawaan yang menjadi kekuatan dan karakteristik anak. Sedangkan, minat berkaitan dengan passion, hal-hal yang disukai atau disenangi. Serupa tapi tak sama, keduanya saling melengkapi.
Sebagai orang tua, Moms perlu mengetahui minat dan bakat anak. Yuk, simak perbedaan minat dan bakat anak bersama psikolog anak, Alethea Amyra, S.Psi, M.Psi!
Apa yang dimaksud dengan minat?
Minat adalah kecenderungan seseorang untuk tertarik melakukan suatu aktivitas terus-terusan. Jadi, jika anak berminat dengan sesuatu, maka anak akan memiliki motivasi dan kesenangan untuk tetap melakukan hal tersebut.
Jika anak melakukan sebuah aktivitas dalam waktu yang lama dan menikmati setiap prosesnya, itu berarti anak memiliki minat terhadap aktivitas itu. “Jadi, ada unsur keinginan dan antusiasme dari anak,” jelas Alethea.
Apa yang dimaksud dengan bakat?
Alethea menjelaskan bahwa bakat lebih mengarah pada kemampuan kognitif anak (keterampilan berbasis otak yang dibutuhkan untuk melakukan tugas apa pun). Kemampuan kognitif dalam bakat diwujudkan dalam kemahiran anak untuk melakukan sesuatu yang spesifik. Bakat adalah kemampuan anak dalam melakukan sesuatu, terlepas dari dia suka atau tidak.
Bagaimana cara mengetahui minat dan bakat anak?
Alethea juga menjelaskan beberapa cara yang bisa Moms lakukan untuk mengetahui minat dan bakat anak, yaitu:
● Cara mengetahui minat dan bakat anak secara formal - Mendaftarkan anak untuk ikut tes bakat di psikolog. Biasanya dilakukan saat anak menginjak usia remaja.
● Cara mengetahui minat dan bakat anak secara informal - Pada umumnya, setiap anak memiliki setidaknya satu karakteristik dominan yang menonjol. Karakteristik ini harus diobservasi, sebab bisa jadi aspek yang menunjukkan bakat dan minat anak ke depan.
Bagaimana cara mendorong anak untuk mengeksplor minat dan bakatnya?
Setidaknya ada empat indikator yang dapat Moms pelajari untuk membantu anak mengeksplor minat dan bakatnya, yakni:
● Keinginan - Jika anak berkali-kali tertarik melakukan aktivitas yang sama atau punya ketertarikan pada suatu objek yang tidak berubah, itu bisa jadi adalah minat dan bakatnya.
● Cepat belajar - Anak yang cepat mempelajari skill atau pengetahuan baru bisa dikatakan berbakat di bidang tersebut. Moms bisa menilai minat dan bakatnya lewat indikator ini, misalnya cepat hafal perkalian, ahli di bidang olahraga tertentu, dan sebagainya.
● Kepuasan - Anak yang memiliki minat pada sesuatu kemungkinan besar akan terlihat puas setelah melewati suatu tantangan dan terdorong untuk mencoba lagi.
● Antusias - Antusiasme melakukan apa yang diminati membuat anak larut dalam aktivitas seolah lupa waktu. Misalnya, melukis sampai berjam-jam.
Jika Moms melihat empat indikator di atas pada anak saat ia melakukan suatu hal, maka bisa jadi itu adalah minat dan bakat yang bisa dikembangkan. Berilah anak kesempatan untuk bermain secara mandiri dan mengeksplorasi minat dan bakat untuk mendorong perkembangannya.
Anak terlihat memiliki bakat pada bidang tertentu, tapi ia tidak berminat. Apakah ini bisa terjadi?
Menurut Alethea, bukan tidak mungkin anak memiliki bakat pada bidang tertentu, namun tidak minat melakukannya. Sebab, bakat adalah tentang kemampuan bawaan, sedangkan minat adalah motivasi dan kesenangan untuk melakukan sesuatu. Saat minat dan bakat tidak sejalan, penting bagi orang tua untuk mengidentifikasi masalahnya.
Jika terjadi perbedaan minat dan bakat seperti itu, apa yang harus dilakukan orang tua?
Moms harus cari tahu alasan mengapa anak tidak berminat melakukan bakatnya. “Misalnya, si kecil berbakat dalam berenang, tapi tidak minat. Orang tua harus mengevaluasi pola asuh dan lingkungan, mungkin terlalu banyak pressure atau tidak cukup dapat apresiasi,” begitu kata Alethea.
Beliau juga menekankan pentingnya membangun koneksi dengan anak saat bakat dan minatnya tidak sinkron. Sebab, sering kali orang tua menjadikan bakat anak sebagai ambisi yang jadi beban anak. “Ajak anak berdiskusi dan tanyakan apa yang menghambatnya,” tambah Alethea.
Mana yang harus didahulukan, minat atau bakat anak?
Walau ada perbedaan minat dan bakat, keduanya tetap harus berjalan beriringan agar anak bisa mengembangkan diri secara optimal. Alethea menjelaskan, bakat bisa memberikan anak sense of mastery (rasa memiliki kendali atau menguasai suatu bidang), sedangkan minat memunculkan sense of pleasure (menikmati sesuatu).
“Sense of mastery bisa meningkatkan kepercayaan diri anak, sedangkan sense of pleasure membantu anak menikmati hidup dan mengurangi stres. Jadi, kalau hanya fokus ke bakat anak, kemungkinan bakal stres. Sebaliknya, kalau hanya fokus ke minat, bisa bikin anak jadi merasa kurang percaya diri. Jadi, dua-duanya harus diseimbangkan,” jelasnya.
Nutrisi menjadi salah satu faktor penting dalam mengoptimalkan minat dan bakat anak, terlebih jika muncul perbedaan minat dan bakat. Karenanya, Moms perlu bantu memenuhi kebutuhan nutrisinya. Salah satu caranya dengan memberikan Indomilk Susu Cair Botol yang mengandung Triple Bone Care (kalsium, fosfor, dan vitamin D) untuk kesehatan tulang. Dengan kandungan vitamin D, kalsium, dan fosfor yang maksimal, Indomilk Susu Botol mampu membantu memaksimalkan pengembangan keterampilan motorik anak.
Susu yang cocok untuk anak usia 7-11 tahun ini juga punya rasa yang enak yang bakal disukai anak-anak, mulai dari cokelat, melon, stroberi, dan biskuit Marie! Dengan nutrisi yang cukup dan ragam rasa menarik, Indomilk Susu Botol tak hanya cocok menemani segala momen dan kegiatan anak, tapi juga bantu memaksimalkan potensi anak yang aktif!