logo indomilk
Injak Usia Praremaja, Anak Mulai Berontak?
Injak Usia Praremaja, Anak Mulai Berontak?

Tahukah Moms, biasanya memasuki usia praremaja, anak-anak menjadi mudah memberontak? Sifat ini tentunya bisa membuat para orang tua sakit kepala. Masa praremaja adalah waktu transisi dari usia anak menjadi remaja. Maka dari itu, umumnya mereka akan memiliki sifat melawan sebagai bukti proses perubahan. 

Idealnya, usia praremaja adalah anak-anak yang berada di rentang umur 9-12 tahun. Memangnya, apa penyebab anak-anak usia praremaja suka memberontak? Dan bagaimana menghadapinya? Simak artikel ini, ya, Moms!

Penyebab anak pra remaja memberontak

Anak dalam usia praremaja biasanya mengalami perubahan hormonal. Pada saat yang bersamaan, banyak orang tua mulai membatasi anak sehingga banyak anak yang membangkang. Masa transisi ke praremaja ini bisa dibilang jadi masa yang “kacau”. Akibat hormon yang tidak terkontrol, tugas sekolah yang semakin sulit, hingga kekangan orang tua akan berpotensi mengakibatkan anak mudah memberontak. 

Masa praremaja adalah waktu anak untuk menjadi dirinya sendiri. Selain itu, mereka juga ingin mengekspresikan pikiran, perasaan, serta memiliki kontrol terhadap hidupnya sendiri. Dengan begitu, pola pengasuhan orang tua pun harus berubah agar bisa menyamakan dengan perkembangan anak.

 

7 Tips menghadapi anak memberontak

Untuk menghadapi anak yang mulai memberontak, Moms bisa melakukan ketujuh tips di bawah ini. Semoga berhasil ya, Moms!

1. Jangan terlalu diambil hati

Anak usia praremaja akan cenderung memilih teman-temannya dibandingkan dengan keluarga atau orang tua. Ketika anak seperti itu, ada baiknya Moms jangan terlalu mengambil hati. Sikap penolakan ini pasti terjadi. Psikolog dari Harvard mengatakan di usia tersebut, anak akan mulai memiliki rahasia. Sebaiknya, Moms juga jangan terlalu memaksa atau mendesak anak, ya.

2. Tanyakan masalahnya secara langsung

Tips kedua untuk menghadapi anak usia praremaja adalah dengan menanyakan masalah secara langsung. Tentunya, Moms harus melakukan pendekatan secara hati-hati. Tanyakan apa masalah yang anak hadapi dengan nada bicara yang menenangkan. Ajak mereka berdiskusi dan berpendapat. 

Moms juga tidak perlu takut membicarakan hal yang sensitif, misalnya edukasi seks. Mengedukasi anak sejak dini bisa menghindari mereka dari pergaulan yang salah. Sediakan buku bacaan yang relevan dengan topik-topik tersebut, tentunya perlu didukung dengan fakta dan data yang benar.

3. Jangan hakimi anak

Terkadang, tanpa disadari orang tua bisa saja terlalu kasar dalam memberikan kritik. Akibatnya, anak semakin menjauh karena penyampaian yang tidak tepat. Para ahli pendidik anak mengatakan bahwa anak di usia ini akan sangat memperhatikan pandangan orang tua mereka. Jangan terlalu mudah menghakimi dan berusahalah bersikap netral di depan anak ya, Moms.

4. Jalin komunikasi intens dengan anak

Tips keempat adalah menjalin komunikasi yang intens dan baik dengan anak. Biasanya, orang tua cenderung lupa kalau masa praremaja ini adalah proses pencarian jati diri. Karenanya, bangun komunikasi yang baik dengan anak-anak agar mereka terbiasa untuk selalu mendiskusikan masalah dengan Moms. Komunikasi ini akan membantu mereka untuk melewati proses peremajaan yang sulit dan kompleks.


5. Ikuti perkembangan dunianya

Memasuki praremaja, anak akan terpapar informasi yang masif dalam waktu cepat. Informasi tersebut bisa dalam bentuk media televisi atau bahkan melalui media sosial. Ada baiknya, Moms mengikuti perkembangan dunianya agar anak tidak salah jalan. Diskusikan batasan-batasan tayangan film atau informasi media sosial yang bisa mereka terima. Pisahkan hal yang bisa dijadikan pelajaran atau tidak boleh ditiru sama sekali.

6. Berikan sentuhan hangat

Tindakan dan ucapan dari anak praremaja biasanya dapat menyakiti hati para orang tua. Namun, Moms jangan langsung bersikap dingin jika hal itu terjadi. Mereka adalah anak-anak yang masih membutuhkan kasih sayang orang tua. Berikanlah sorot mata dan sentuhan yang hangat bagi anak. Sirami mereka dengan kasih sayang agar anak jadi lebih lembut dalam bersikap.

 

7. Terima proses perkembangan anak

Tips terakhir adalah menerima proses perkembangan anak. Moms harus mengingat bahwa dulu Moms pasti juga pernah mengalami tahap praremaja ini. Apalagi sekarang zaman sudah berkembang dan pastinya sangat berbeda dari waktu Moms mengalami praremaja. Anak-anak di usia ini tidak akan suka diperlakukan sebagai anak kecil. Jadi, Moms harus bisa memperlakukan mereka seperti anak yang menuju pendewasaan.

 

Memasuki usia pra remaja, pemenuhan nutrisi anak tetap tidak boleh kendor ya. Moms bisa memberikan Indomilk Susu Botol dengan kandungan nutrisi yang baik seperti vitamin D, kalsium, dan fosfor untuk mengoptimalkan potensi diri anak. Indomilk Susu Botol cocok dikonsumsi bagi mereka yang berusia 9-11 tahun.

Selain itu, ada beragam rasa yang enak dan pasti disukai anak, mulai dari cokelat, melon, stroberi, dan biskuit Marie. Beragam rasa Indomilk Susu Botol ini mewakilkan potensi anak yang aktif, semangat, dah sehat. Karenanya, yuk, sediakan Indomilk Susu Botol di rumah, Moms!